10 Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam Yang Perlu Diketahui – Pada kesempatan kali ini, pendidik akan membahas tentang adab menuntut ilmu. Dalam menuntut ilmu tentu kita semua menginginkan suatu kemanfaatan, keberkahan, kepahaman, dari apa yang dipelajari.Dalam Islam, banyak sekali pembahasan mengenai berbagai aspek kehidupan, etika dan adab yang merupakan salah satu dari sekian banyak pelajarannya dalam Islam. Mempelajari adab hendaklah didahulukan sebelum mempelajari suatu ilmu. Yusuf bin Husain berkata : “Dengan adab engkau akan dapat memahami ilmu”.
Adab menuntut ilmu bagi seorang pelajar atau santri dalam Islam ada empat yaitu:
- Adab terhadap guru
- Adab terhadap diri sendiri
- Adab terhadap teman
- Adab terhadap pelajarannya.
Begitu sangat pentingnya dalam mempelajari sebuah adab, sehingga para salaf terdahulu menyamakan perhatian mereka antara adab dan menuntut ilmu.
Al-imam Ibnu qoyyim Al-Jauziyah berkata : ‘Adab seseorang merupakan alamat kebahagiaan dan kesuksesannya. Dan sedikitnya adab adalah alamat kesengsaraan dan kebinasaannya, maka tidaklah kebaikan dunia dan akhirat itu diperoleh seperti dengan cara adab dan tidaklah sebab terhalangnya kebaikan dunia dan akhirat semisal dengan sebab sedikitnya adab.”
Muhammad bin sirrin berkata : “Dahulu mereka para salaf belajar adab seperti mempelajari ilmu.”Bahkan sebagian mereka mendahulukan belajar adab sebelum mempelajari ilmu. Malik bin anas berkata kepada seorang pemuda quraisy: “Wahai anak saudaraku belajarlah adab sebelum belajar ilmu.” Syaikh Sholeh Al-Ushaimi berkata: “Sesungguhnya kebanyakan penuntut ilmu pada zaman ini terhalang dari ilmu adalah dengan sebab menyia-nyiakan adab.” ( Khulashoh Ta’dhimul iImi: 30 ).
Contents
10 Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam Yang Perlu Diketahui
Berikut ini adalah adab-adab menuntut ilmu dalam Islam:
1. Sucikan Hati
Poin pertama adalah sucikan hati, artinya orang yang menuntut ilmu harus mengawalinya dengan membersihkan hati dari segala penyakit hati dan maksiat kepada Allah SWT. Sebab ilmu adalah cahaya, sedangkan cahaya Allah tidak akan mungkin diberikan kepada hambanya yang suka berbuat maksiat. Jika hati dan diri kita masih kotor, maka akan sulit menerima dan memahami ilmu.
2. Berniat Karena Allah SWT
Menuntut ilmu merupakan salah satu ibadah yang di wajibkan. Dikatakan dalam sebuah hadist bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Begitu pentingnya ilmu, sehingga dalam mencari ilmu niatkanlah karena ibadah lillahita’ala, agar memperoleh keberkahan dari ilmu yang didapat.
3. Banyak Berdo’a
Doa merupakan senjata mukmin. Doa adalah kunci dari sebuah kesuksesan. Jika belajar yang merupakan salah satu bentuk usaha dari mencari ilmu, jika tidak diimbangi dengan doa maka akan sia-sia. Jadi perbanyaklah do’a sebelum belajar, agar diberikan kepahaman dan kemudahan.
4. Bersungguh-Sungguh
Dalam mencari ilmu, hendaklah bersungguh-sungguh dan karena niat yang baik, bersungguh-sungguh, diiringi dengan doa, itulah yang wajib dimiliki oleh para penuntut ilmu, sehingga dapat menguasai ilmu yang diperoleh. Karena menguasai ilmu dengan hanya sebatas tahu itu berbeda.
5. Sabar dan Ikhlas
Mencari atau menuntut ilmu adalah sebuah perjuangan, sama halnya dengan jihad fii sabilillah untuk memerangi kebodohan. Sehingga bersabarlah dalam mencari ilmu dan ikhlaslah dalam melakukannya.
Kemuliaan menuntut ilmu itu akan berubah menjadi amalan yang rendah jika hilang keikhlasannya, bahkan Rasulullallah bersabda yang artinya:”Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat wanginya surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).
6. Tawadhu
Selanjutnya adalah tawadhu’ yaitu sopan atau tidak sombong. Jangan sombong dengan apa yang sudah di dapatkan. Sifat rendah hati adalah sifatnya orang yang berilmu dan beriman. Bagi orang yang menuntut ilmu hendaknya berpegang teguh pada sifat tawadhu dan mencegah sifat ujub, merasa bangga dengan ilmu yang diberikan Allah SWT kepadanya.
7. Jelas Sumber Ilmunya
Saat ini, masih banyak sekali orang yang berilmu tapi tidak tawadhu, sombong dan merasa dirinya paling benar. Mudah mencaci dan menyalahkan orang yang menurutnya salah. Karena ia hanya belajar melalui media, youtube, instagram, facebook, dan lain sebagainya. Belajar di media tersebut tidak masalah, namun harus jelas sumbernya.
Orang yang menuntut ilmu tentu harus diimbangi dengan faktanya, mendatangi sumber ilmunya secara langsung. Misalnya langsung mendatangi majlis ilmu, belajar di pondok pesantren salaf, belajar langsgung dengan kyai dan ustadz yang paham dengan bidangnya. Belajar pendidikan formal di sekolah-sekolah yang telah disediakan oleh pemerintah, dls. Ulama dahulu mengatakan, “Ilmu (agama) itu didatangi bukan ilmu yang mendatangi.”
8. Memuliakan dan Menghormati Gurunya
Pada poin ini sangatlah penting bagi seorang santri atau penuntut ilmu untuk memuliakan dan menghormati gurunya. Ini merupakan salah satu adab yang harus diutamakan. Untuk memperoleh kemudahan dan keberkahan ilmu itu melalui gurunya.
Imam al-Syafi’i rahimahullah mengatakan dalam syairnya, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru, sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya.” Meskipun guru memiliki sifat yang keras maupun melakukan kesalahan, seorang santri atau murid harus tetap ta’dzim, sopan, dan berakhlak baik serta mendoakan kebaikan untuknya.
9. Makan dan Minum Secukupnya
Sebagaimana nasehat dari Sahnun seorang ulama, bahwa “Ilmu tidak akan diperoleh bagi orang yang makan hingga kekenyangan.” Jadi seorang yang mencari ilmu hendaknya jangan makan terlalu kenyang, karena hal tersebut dapat mematikan hati.
Imam Syafi’i berkata, :”Aku tidak pernah merasa kenyang sejak enam belas tahun silam. Karena kekenyangan itu membebani badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, membuat kantuk, dan melemahkan orang tersebut dari beribadah.”
Lukman Al-Hakim berwasiat kepada putranya, ia berkata:”Wahai anakku, jika perut telah terisi penuh pikiran akan tertidur, hikmah akan berhenti mengalir dan badan akan lumpuh dari beribadah.”
10. Mengikat Ilmu atau Pelajaran Dengan Tulisan
Ketika sedang belajar, seorang penuntut ilmu harus mencatat pelajaran, poin-poin penting, fawaa-id (faedah dan manfaat) dari ayat, hadist dan perkataan para ulama, ataupun berbagai dalil yang bagi suatu permasalahan yang dibawakan guru ataupun Syekhnya. Agar ilmu yang disampaikan tidak hilang dan tertancap dalam ingatannya setiap kali ia mengulangi pelajarannya.
Demikianlah penjelasan mengenai 10 Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam Yang Perlu Diketahui. Semoga dapat bermanfaat dan kita senantiasa selalu diberikan ilmu yang berkah dan bermanfaat. Aamiin. Terimakasih 🙂