Pengertian Manajemen Konflik, Strategi, Tujuan, Tipe & Manfaatnya – Pada kesempatan kali ini Pendidik akan memberikan penjelasan mengenai manajemen konflik yang mencakup pengertian, strategi, tujuan, tipe dan juga manfaatnya. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Pengertian Manajemen Konflik, Strategi, Tujuan, Tipe & Manfaatnya
Berikut ini merupakan pengertian dari manajemen konflik, baik secara umum maupun menurut para ahli.
Pengertian Manajemen Konflik
Secara umum, manajemen konflik merupakan suatu proses aksi dan reaksi yang di ambil oleh para pelaku konflik maupun pihak ke tiga secara rasional dan seimbang, dalam rangka suatu pengendalian kondisi dan situasi perselisihan yang terjadi antara beberapa pihak.
Manajemen konflik ini adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada suatu proses pengarahan dalam bentuk komunikasi dari para pelaku konflik serta pihak ketiga serta bagaimana mereka dapat mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.
Adapun pengertian manajemen konflik menurut para ahli.
1. Minery
Manajemen konflik merupakan suatu proses rasional yang bersifat iteratif, dimana proses tersebut dapat terjadi secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai tercapainya model yang representatif serta ideal.
2. Howard Ross
Manajemen konflik merupakan suatu langkah yang di ambil oleh pelaku maupun pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan akhir yakni berupa penyelesaian konflik, dan mungkin atau tidak menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat atau agresif.
Strategi Manajemen Konflik
Ada lima langkah dasar dalam memahami manajemen konflik menurut Stevenin, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan
Yakni mengenali permasalahan yang sedang terjadi, siapa yang terlibat konflik, bagaimana keadaan sekitar saat adanya suatu konflik tersebut.
2. Diagnosisi
Yakni suatu analisis untuk melakukan atau mengetahui penyebab dari konflik. Sehingga untuk melakukan hal ini diperlukan adanya suatu metode yang benar dan telah teruji dan fokus terhadap suatu masalah utama dalam konflik yang terjadi.
3. Menyepakati Solusi
Yakni menentukan dan menemukan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Kemudian solusi dibicarakan secara bersama dengan pihak yang berkonflik dan meminta bantuan untuk bantuan pihak menengah. Kemudian barulah semua pihak melakukan pelaksanaan kesepakatan.
4. Pelaksanaan
Yakni suatu proses pelaksanaan kesepakatan yang telah di buat. Seluruh pihak yang terlibat dalam konflik tersebut harus dapat menerima dan juga melaksanakan kesepakatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
5. Evaluasi
Yakni suatu hal yang penting untuk dilakukan yakni menilai apakah pelaksanaan kesepakatan tersebut berjalan dengan baik. Dengan adanya evaluasi ini suatu organisasi dapat melakukan pendeketan alternatif untuk konflik lain yang mungkin terjadi.
Tujuan Manajemen Konflik
Adapun tujuan dari manajemen konflik adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencegah terjadinya suatu gangguan terhadap anggota organisasi, sehingga dapat terfokus kepada visi dan juga misi organisasi.
2. Untuk dapat meningkatkan suatu kreatifitas anggota organisasi dengan mengambil suatu manfaat dari konflik yang terjadi.
3. Untuk membangun rasa saling menghormati antar sesama anggota organisasi dan juga menghargai keberagaman.
Tipe-Tipe Manajemen Konflik
Adapun tipe-tipe manajemen konflik menurut Menurut Dawn M. Baskerville terdiri dari enam tipe, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Avoidding
Yakni suatu individu atau organisasi yang pada umumnya cenderung menghindari konflik. Artinya menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan hal hal yang sensitif dan berpotensi menyebabkan konflik.
2. Acomodating
Acomodating merupakan suatu kegiatan dalam mengumpulkan berbagai pendapat dari berbagai pihak yang terlibat dalam suatu konflik. Sehinggga dengan mengumpulkan pendapat pendapat, suatu organisasi dapat mencari atau menemukan jalan keluar dengan tetap memprioritaskan salah satu pihak yang berkonflik. Akan tetapi cara seperti ini masih dapat menimbulkan konflik baru serta perlu dilakukan evaluasi secara berkala.
3. Compromising
Yakni suatu cara yang cenderung memperhatikan pendapat serta kepentingan semua pihak. Kompromi adalah suatu cara dalam menyelesaikan suatu konflik yang dilakukan dengan negoisasi pada pihak pihak yang berkonflik dan mencari jalan keluar atau jalan tengah bagi kebaikan bersama.
Kompromi ini merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dengan tanpa menimbulkan konflik atau masalah yang baru.
4. Competing
Competing merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu konflik dengan mengarahkan pihak yang berkonflik untuk saling bersaing dan memenangkan kepentingan dari masing-masing.
Competing merupakan salah satu strategi cadangan yang kurang efektif karena pada akhirnya akan ada salah satu pihak yang lebih kuat dan menglahkan satu pihak.
5. Colaborating
Colaborating merupakan suatu cara untuk menyelesaikan konflik yang dilakukan dengan kerja sama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan karena seluruh pihak bersinergi dalam menyelesaikan suatu masalah dengan tetap memperhatikan kepentingan seluruh pihak. Artinya kepentingan pihak-pihak yang berkonflik tercapai dan menghasilkan win-win solution.
6. Conglomeration (Mixtured Type)
Conglomeration adalah suatu penyelesaian konflik dengan mengkombinasikan kelima tipe manajemen konflik tersebut di atas. Akan tetapi tipe manajemen konflik ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar dalam proses penyelesaian konflik.
Manfaat Manajemen Konflik
Adapun beberapa manfaat manajemen konflik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi Sistem
Suatu organisasi tidak dapat melakukan suatu evaluasi terhadap efektivitas sistem jika terjadinya konflik di dalamnya. Adanya suatu konflik membuat organisasi akan bisa melakukan suatu identifikasi apakah sistem yang diterapkan berjalan dengan baik maupun perlu sebuah perbaikan.
2. Mengembangkan Kompetensi
Adanya penanganan manajemen konflik yang baik sehingga akan meningkatkan serta mengembangkan kompetensi sebuah organisasi, khususnya dalam hal kompetensi non-teknis. Kemudian adanya strategi manajemen konflik dapat meningkatkan organisasi dalam menangani konflik internal akan semakin kuat.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Manajemen Konflik, Strategi, Tujuan, Tipe & Manfaatnya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya tentang manajemen konflik. Terimakasih 🙂