Sholat Rawatib : Pengertian, Niat, Tata Cara & Hukumnya – Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan setelah sholat wajib 5 waktu. Pada kesempatan kali ini Pendidik akan memberikan penjelasan mengenai sholat rawatib yang mencakup pengertian, niat, tata cara dan juga hukumnya. Untuk itu langsung saja yuk kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Sholat Rawatib : Pengertian, Niat, Tata Cara & Hukumnya
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai sholat rawatib.
Pengertian Sholat Rawatib
Sholat rawatib merupakan sholat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah sholat fardhu 5 waktu dengan jumlah sebanyak 2 rakaat.
Dari Abdullah ibn Umar Radhiyallahu ‘anhu, berkata:
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ
Artinya: “Aku pernah shalat bersama Rasulullah Saw dua rakaat sebelum shalat zuhur, dua rakaat sesudah shalat zuhur, dua rakaat sesudah shalat Jumat, dua rakaat sesudah shalat maghrib dan dua rakaat sesudah shalat isya.”
Adapun sholat sunnah rawatib sendiri terbagi menjadi dua, yakni sholat qobliyah dan ba’diyah, berikut penjelasannya:
1. Sholat Rawatib Qobliyah
Sholat rawatib qobliyah adalah sholat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardhu. Akan tetapi tidak semua sholat fardhu boleh mengerjakan sholat sunnah rawatib qobliyah, ada yang boleh dan ada pula yang tidak boleh dikerjakan.
Adapun waktu yang boleh mengerjakan sholat rawatib qobliyah adalah sebelum sholat subuh, dzuhur, ashar dan isya. Sedangkan untuk sholat maghrib tidak diperbolehkan melakukan sholat sunnah sebelumnya, dikarenakan waktu tersebut termasuk ke dalam waktu yang diharamkan untuk sholat.
Adapun sholat rawatib qobliyah diantaranya adalah:
- 2 rakaat sebelum sholat Subuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum sholat Dhuhur
- 2 rakaat sebelum sholat ashar
- 2 rakaat sebelum sholat Isya.
2. Sholat Rawatib Ba’diyah
Sholat rawatib ba’diyah merupakan sholat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah sholat fardhu. Sama halnya dengan qobliyah, rawatib ba’diyah juga ada yang diperbolehkan dan adapula yang tidak diperbolehkan.
Adapun sholat rawatib ba’diyah diantaranya adalah
- 2 rakaat sesudah sholat Dhuhur
- 2 rakaat sesudah sholat Maghrib
- 2 rakaat sesudah sholat Isya.
Adapun yang tidak diperbolehkan mengerjakan sholat rawatib ba’diyah adalah pada waktu setelah sholat subuh dan setelah sholat ashar, karena waktu tersebut dilarang untuk mengerjakan sholat, yakni bertepatan dengan terbit dan tenggelamnya matahari.
Hukum Sholat Sunnah Rawatib
Dalam melaksanakan sholat sunnah rawatib qobliyah dan ba’diyah hukum nya ada yang sunnah mu’akad dan ada yang ghairu mu’akad. Maksudnya adalah jika sunnah mu’akad adalah sunnah yang sangat ditekankan, dan juga ada yang sunnah tidak ditekankan.
Adapun sholat sunnah rawatib yang sunnah mu’akad (ditekankan) adalah sebagai berikut:
1. 2 rakaat sebelum Shubuh.
2. 2 atau 4 rakaat sebelum Dhuhur.
3. 2 rakaat sesudah Dhuhur.
4. 2 rakaat sesudah Maghrib.
5. 2 rakaat sesudah Isya.
Dan diantara sholat sunnah rawatib yang paling ditekankan untuk dikerjakan adalah sholat sunnah qobliyah subuh dan ada pula yang berpendapat ba’diyah maghrib.
Selain itu, ada juga sholat sunnah yang berurutan dengan sholat sunnah rawatib yang juga memiliki keutamaan pahala yang besar, yakni sholat sunnah fajar.
Niat Sholat Rawatib
Sholat sunnah rawatib dilakukan sebelum dan sesudah sholat fardhu, adapun bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
1. Niat Sholat Sunnah Rawatib Sebelum Subuh
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sebelum Subuh 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
2. Niat Sholat Sunnah Rawatib Sebelum Dzuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sebelum Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
3. Niat Sholat Sunnah Rawatib Sesudah Dzuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
4. Niat Sholat Sunnah rawatib Sesudah Maghrib
اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Maghrib 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
5. Niat Sholat Sunnah Rawatib Sesudah Isya
اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Usholi Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Tata Cara Sholat Sunnah Rawatib
Adapun tata cara sholat sunnah rawatib ini sama dengan tata cara sholat pada umumnya baik dari awal sampai akhir yakni dari takbiratul ihram hingga salam. Hanya saja yang membedakan adalah niatnya seperti yang sudah dijelaskan diatas. Kemudian untuk pembacaan surah – surahnya ada dalam Al-Qur’an, adapun surah yang dianjurkan setelah membaca surah Al-Fatihah adalah
- Pada rakaat pertama membaca surah Al-Kafirun
- Pada rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas.
Sebagaimana dalam sebuah hadist riwayat Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu:
“Bahwasanya Rasulullah pada shalat sunnah sebelum subuh membaca surah Al Kaafirun dan surah Al Ikhlas.” (HR. Muslim no. 726).
“Saya sering mendengar Rasulullah ketika beliau membaca surah pada sholat sunnah sesudah maghrib: Surah Al Kafirun dan surah Al Ikhlas.” (HR. At-Tirmidzi no. 431, Ibnu Majah no. 1166). Akan tetapi dalam melaksanakan sholat rawatib dapat membaca surah apapun yang ada di dalam Al-Qur’an.
Demikianlah penjelasan mengenai Sholat Rawatib : Pengertian, Niat, Tata Cara & Hukumnya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih 🙂